Selasa, 27 April 2010

GEN PEMEGANG KENDALI TAKDIR MANUSIA?

Mereka mendalangi kehidupan kita, mempengaruhi tampilan fisik, kesehatan, perilaku bahkan ketakutan dan hasrat kita. Merekalah yang menjadi alasan jasmani kita ada untuk berketurunan. Mereka memberikan kita kehidupan, tapi juga menentukan penuaan dan kematian. "Mereka" bukanlah Tuhan, melainkan gen-gen kita.

Kalimat diatas sepintas terasa provokatif. Dalam wacana keagamaan, takdir dipandang sebagai bahasan yang rawan, suatu wilayah remang-remang yang menyimpan banyak jebakan teologis yang mencelakakan. Ketika bahasan tentang takdir bercampur dengan cabang sains yang tergolong kontroversial, dalam hal ini biologi evolusi, hasilnya mungkin bisa membuat jidat para agamawan sedikit berkerut.Untungnya buku ini tidaklah demikian.

Manusia berupaya mengenal dirinya dan mengenal tuhannya. Manusia ingin lebih tahu siapa dirinya dan bagaimana tuhannya. Semakin pesat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tampaknya semakin tinggi pula keinginan manusia mencari jati diri dan tuhannya. Upaya itulah yang dilakukan oleh John C. Avise yang dikenal sebagai pakar dunia dalam bidang genetika evolusioner dan ekologi.

Buku ini mencoba memberi pemahaman yang lebih jernih mengenai temuan empiris mutakhir di bidang genetika molekuler manusia dan kemajuan konsep dalam teori genetika evolusioner, serta antara teologi dan biologi evolusioner yang keduanya bertujuan untuk memahami hakikat manusia.

Pemikiran yang dibawa oleh buku ini sebenarnya cukup sederhana. Setelah kita tahu bahwa gen-gen dalam tubuh kita menentukan takdir bentuk tubuh dan kesehatan kita, bahkan kebudayaan, kepribadian, dan kecenderungan moral kita, lantas bagaimana dengan kepercayaan keagamaan yang menempatkan Tuhan sebagai penguasa takdir manusia?

Pada awal-awal tulisannya dengan gaya bahasa ilmiah yang sistematis penulis memulainya dengan doktrin biologi yang menjelaskan bagaimana tiga doktrin biologi saat ini yaitu mekanisme, seleksi alam dan kesejarahan. Selanjutnya penulis membawa pembaca menelaah ulang kembali mengenai mitologi asal usul kehidupan dari sudut pandang agama dan sains. Dan menghubungkan dari sudut biologi, bagaimana asal usul gen manusia.

Pada bab-bab terakhir profesor dalam bidang ekologi dan genetika evolusioner di Universitas California ini semakin membawa pembaca mengenai gen secara luas. Dan terakhir john avice menutup babnya dengan manis dimana dia mengulas akan kepercayaan manusia akan tuhan dan memberi porsi yang lebih besar untuk ranah filosofis. Diantaranya ada bahasan yang tergolong “berani” mengenai takdir versus sains, hingga etika bioteknologi

Buku ini adalah tentang sebab akibat dalam biologi. Buku ini tidak dimaksudkan untuk berkutat serius dengan dampak evolusi terhadap ketuhanan dari sudut pandang para filsuf keagamaan atau ahli teologi, melainkan hadir untuk memberikan pemahaman yang lebih jernih mengenai temuan empiris mutakhir di bidang genetika molekuler dan kemajuan konsep dalam teori genetika evolusioner, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan komunikasi antara ilmu sosial dan eksakta, serta antara teologi dan biologi evolusioner.

Buku yang setebal 360 lembar dengan cover yang menarik ini memang tidak harus dibaca oleh semua elemen karena bahasanya seringkali ditemui istilah-istilah biologi. Namun tidak menutup kemungkianan para pembaca yang awam mengenai biologi dapat mengikuti alur tulisan penulis karena buku ini juga menampilkan daftar istilah pada halaman terakhirnya.

Buku ini mengunggulkan sains sebagi jalur pilihan bagi penelaahan rasional, namun tidak menyatakan ”claims” tegas perihal nilai etis atau pragmatis objektivitas rasional itu sendiri. Catatan yang penting hanya satu, yakni berpikirlah terbuka. Karena, keterbukaan merupakan pintu awal dari hikmah pengetahuan apalagi di tengah kondisi umat beragama.

Judul Buku : The Genetic Gods (Tuhan-Tuhan Genetis) Kuasa Gen atas Takdir Manusia

Penulis : John C. Avice

Penerbit : Serambi

Cetakan : 2007

Tebal : 360

Harga : Rp 25.000,00

Ali


Tidak ada komentar:

Posting Komentar